Sebut saja angin
Meniupkan hawa dingin ke seluruh tubuh
Merasuk ke dalam jiwa
yang haus akan dekapan sang mentari
Sebut saja angin
Merebut raga
Kedalam hembusan nafasnya
Manyapu luka dalam darah
Dengan sapuan embun penuh warna
Sebut saja angin
Angin topan
Angin puting beliung
Angin muson
Kadngkala merenggut batang dari akarnya
Kadangkala menghembuskan nafas surgawi
Yang akan selalu berbekas di kalbu
Sebut saja angin
Angin yang telah pergi
Tapi meninggalkan noda
penuh warna dan darah
warna yang ditinggalkan begitu bermakna
darah yang dinodai penuh dengan dosa
Sebut saja angin
Membunuh hati ini
Dan membuatnya setajam petir
Yang mampu melukai siapa saja
Tanpa pandang bulu..
9 November 2013 ( 00.07 )
Setelah tahu bahwa ternyata angin masih membekas di sudut terdalam hati ini..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar